Contoh Surat Perjanjian Jual Beli Rumah dan Tanah - Pada kesempatan sebelumnya saya telah berbagi berkenaan dengan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), sedangkan pada malam yang cukup dingin ini, saya akan mencoba berbagi sebuah bentuk Surat Perjanjian Jual Beli Rumah dan Tanah.
Surat perjanjian jual beli merupakan surat perjanjian yang dijadikan fakta dalam proses perjanjian jual beli sebagai pembuktian atau akta tentang perbuatan, kondisi maupun kenyataan dalam kesepakatan antara dua pihak yang melakukan transaksi jual beli, atau dengan kata lain sebagai alat bukti apabila dikemudian hari salah satu pihak melakukan wanprestasi (ingkar janji).
Jual beli dengan nilai di atas 1 juta rupiah mewajibkan penggunaan materai senilai Rp. 6000. Begitu juga halnya yang terjadi jika Anda melakukan transaksi jual beli rumah ataupun tanah yang harganya sudah bisa dipastikan melebihi 1 juta rupiah. Untuk itu Anda harus membuat surat jual beli rumah atau tanah dengan cara yang baik dan benar.
Secara umum, isi dari Surat Perjanjian Jual Beli adalah sebagai berikut:
Demikian Contoh Surat Perjanjian Jual Beli Rumah dan Tanah yang dapat kami bagikan untuk Anda di kesempatan yang berbahagia ini. Semoga sedikitnya dapat bermanfaat bagi Anda yang saat ini sedang membutuhkan referensi dalam membuat surat perjanjian jual beli, khususnya jual beli rumah ataupun tanah. Terimakasih.
Surat perjanjian jual beli merupakan surat perjanjian yang dijadikan fakta dalam proses perjanjian jual beli sebagai pembuktian atau akta tentang perbuatan, kondisi maupun kenyataan dalam kesepakatan antara dua pihak yang melakukan transaksi jual beli, atau dengan kata lain sebagai alat bukti apabila dikemudian hari salah satu pihak melakukan wanprestasi (ingkar janji).
Jual beli dengan nilai di atas 1 juta rupiah mewajibkan penggunaan materai senilai Rp. 6000. Begitu juga halnya yang terjadi jika Anda melakukan transaksi jual beli rumah ataupun tanah yang harganya sudah bisa dipastikan melebihi 1 juta rupiah. Untuk itu Anda harus membuat surat jual beli rumah atau tanah dengan cara yang baik dan benar.
Secara umum, isi dari Surat Perjanjian Jual Beli adalah sebagai berikut:
- Idenditas kedua belah pihak, penjual maupun pembeli serta kedudukan dalam transaksi
- Deskripsi atau gambaran rumah/tanah yang meliputi: letak rumah atau tanah dalam bentuk alamat, luas rumah atau tanah dalam bentuk Meter Persegi, Batas tanah (empat mata arah angin), status kepemilikan, nomor surat tanah, harga rumah atau tanah sesuai kesepakatan.
- Mencantumkan jaminan dan identitas saksi
- Cara pembayaran beserta batas waktunya
- Kesepakatan penyelesaian masalah jika terjadi perselihan di masa akan datang.
SURAT PERJANJIAN
Kami yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
Nomor KTP :
Dalam hal ini bertindak atas nama diri pribadi dan selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama.
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Alamat :
Nomor KTP :
Dalam hal ini bertindak atas nama diiri pribadi dan selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua.
Kedua belah pihak yang bersangkutan diatas dengan ini menyatakan bahwa Pihak Pertama (Penjual) menjual kepada Pihak Kedua (Pembeli) berupa bangunan rumah dan tanah seluas 250 m2 (dua ratus lima puluh meter persegi) yang berdiri diatas Sertifikat Hak Milik No _______________ . Terletak di Jl. _______ No. ___, RT/RW. ___/___ Kota – Kabupaten. Dan kedua belah pihak sepakat untuk mengikatkan diri dalam perjanjian ini dengan syarat-syarat sebagai berikut :Pasal 1
- Perjanjian jual beli ini akan berlaku 3 (tiga) hari setelah ditandatanganinya perjanjian ini dan akan berakhir setelah rumah berpindah status kepemilikannya kepada pembeli yang baru.
- Segala kondisi yang ada pada rumah saat ini akan menjadi tanggung jawab dari Pihak Kedua (Pembeli). Dan Pihak Kedua (Pembeli) berhak untuk melakukan renovasi terhadap rumah tersebut.
Pasal 2
- Bangunan rumah dan tanah seluas 250 m2 (dua ratus lima puluh meter persegi) tersebut dijual seharga Rp _____________,- (terbilang).
- Pihak Kedua (Pembeli) membayar dengan uang muka sebesar Rp ___________,- (terbilang) pada Pihak Pertama (Penjual) secara tunai pada saat ditandatanganinya perjanjian ini.
- Kekurangannya senilai Rp. _____________,- (terbilang) akan dibayar oleh Pihak Kedua (Pembeli) dengan cara mengangsur selama 12 (dua belas) kali selama 12 (dua belas) bulan. Dan tiap bulan Pihak Kedua (Pembeli) wajib membayar angsuran senilai Rp. _____________,- (terbilang) pada Pihak Pertama (Penjual).
- Dan pembayaran dianggap lunas bila pembayaran sudah mencapai nilai jual yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
Pasal 3Demikian perjanjian ini disetujui dan dibuat serta ditanda tangani oleh kedua belah pihak dengan dihadiri saksi-saksi yang dikenal oleh kedua belah pihak, serta dibuat dalam rangkap dua bermateri cukup yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.
- Segala ketentuan yang belum diatur dalam perjanjian ini akan diatur selanjutnya dalam addendum/amandemen yang merupakan bagian tak terpisahkan dari perjanjian ini dan akan diputuskan secara bersama
- Apabila suatu saat nanti terjadi sengketa terhadap isi dan pelaksanaan atas perjanjian ini, maka kedua belah pihak akan menyelesaikannya secara musyawarah
- Dan apabila penyelesaian secara musyawarah tidak berhasil, maka kedua belah pihak sepakat untuk memilih menyerahkan pada pihak yang berwajib.
Pihak Pertama Pihak Kedua
(Penjual) (Pembeli)
Saksi
1. Saksi Pihak Pertama 2. Saksi Pihak Kedua
Lihat Juga : Contoh Surat Kuasa Menjual Tanah
Demikian Contoh Surat Perjanjian Jual Beli Rumah dan Tanah yang dapat kami bagikan untuk Anda di kesempatan yang berbahagia ini. Semoga sedikitnya dapat bermanfaat bagi Anda yang saat ini sedang membutuhkan referensi dalam membuat surat perjanjian jual beli, khususnya jual beli rumah ataupun tanah. Terimakasih.